Selasa, 28 Oktober 2008
SENGKETA TANAH
Minggu pagi itu, mentari terbangun agak lambat dari hari biasa, terpaan angin perkampungan membuat orang-orang malas beraktifitas. Sepertinya akan datang badai lalu disusuli oleh hujan. Sebagai daerah yang tergolong tradisisonal, masyarakat percaya tanda-tanda alam, seperti dalam pepatahnya, ‘’gabak di hulu tando ka hujan’’ (mendung di langit petanda akan datang hujan). Kenyataan seperti itu memang berlaku di Nagari Bukit Gadang hingga sekarang, berdasarkan perkembangan zaman kepercayaan seperti itu sudah mulai tidak mangkus. Sebab kondisi lapisan ozon yang telah menipis, gundulnya hutan, dan pembuangan sampah di mana saja, mampu mengalihkan makna dari kepercayaan itu menjadi sebuah mitos atau mungkin jatuh ke arah Syirik. Tetapi generasi penerus yang telah menyecap pendidikan tinggi jauh dari kampung terkadang selalu menenggelamkan pengertian ke dalam hal-hal yang logis menurut pandangannya sendiri, baginya tanda-tanda alam seperti ini dianggap tidak pernah ada. Begitulah dua moderen selalu membuang jasa, jasa yang perenah memebesarkannya, jasa yang membuat dia ada dan mengada-ngada.
Ya! Kehidupan kampung memang damai, tentram, gemah ripah loh jenawai, untuk sekedar makan kita tidak perlu mengemis di kampung, sebab kampung adalah ladangnya beras, tetapi kampung pulalah yang melahirkan kemunafikan, ketamakan, keangkuhan, hingga lambat laun dia menjadi sebuah realita yang mengganas.
Nenek cumbu bersaudara merasa puas tinggal di kampung, apa yang dubutuhkan segala ada, tersedia dalam berbagai bentuk dan berbagai rupa. Satu harapan yang membuat dia mungkin bahagia, kepulangan cucu yang baru hanya baru berupa kabar yang dia terima. Kata anggrani anaknya yang pertama, cucunya itu cantik, di pinggiran Jakarta Tanah Abang, cucunya itu sekuntum bunga anggrek bulan, sering dikejar laki-laki yang tau dengan keindahan, sekarang dia berhasil menamatkan studinya di Universitas terbaik di Jakarta. Nenek cumbu rindu dan ingin rasanya membandingkan kecantikan cucunya itu dengan usianya di waktu muda dulu hingga dirinya berakhir di tangan laki-laki yang terpaksa dia cintai seumur hidupnya.
Di usia yang sudah uzur itu, nenek cumbu tidak mau berhenti berharap akan nasib baik akan menjemput dan membawa seluruh kepahitanya. Ternyata doa yang terpatah-patah itu berkhir hari Sabtu kemaren, saat-saat dia benar-benar menyaksikan Dwiyanti cucunya yang tercantik. Memang di kampung sakral itu belum ada seorang gadis pun yang mampu menyetarai dirinya. Ya! Dwiyanti sudah mendapatkan anugrah yang terlalu agung dari yang maha kuasa, sebagai seorang gadis muda lahir dan besar di Kota Besar, dia juga ditakdirkan sekreatif mungkin dalam menjalani hidup ini. Entah apa yang terbesit di hati Nenek cumbu waktu itu, akhirnya terpaksa mengurungkan niat ciptakan perbandingan kecantikan, dia merasa tidak pantas mengatakan bahwa dia dulu itu cantik, diminati banyak jejaka muda yang kaya-kaya lagi gagah. Sesungguhnya tiada yang kurang dimiliki oleh Nenek cumbu, harta pusaka, sawah yang berhektar-hektar, kuturunan yang banyak meski hidup diperantauan, hingga suku Jambak yang diwarisi anak cucunya didapat dari hasil kasih sayang Buyung Labai si suami yang berawal dari penjual Pisang Pauh Kambar. Berbeda dengan saudaranya Nenek Zaitun, dia terlahir kembar bersama si Cumbu, namun jalan hidup yang dia pilih adalah wujud kekecewaan yang mendalam dari kehidupan, yang dia mampu lakukan hanya hidup menumpang dari keringat Nenek cumbu, dia memang tidak berminat dengan keduniawian, tidak pula iri kepada si Cumbu menikah dengan Yung Labai, baginya kasih sayang Yung Labai hanyalah tanggung jawab seorang manusia ke pada sesama, jadi wajar saja situasi itu dia nikmati.
Sekarang Nenek zaitun juga mendapat kelimpahan rasa bahagia, meskipun Dwiyanti taidak berasal langsung dari rahimnya. Baginya kehadiran Dwiyanti di hari-hari yang senja seumpama mendapat maina baru. Semua kisah yang telah dilalui telah didongengkan kepada Dwiyanti, mulai dari kisah pelarian, bertemu sipenjual pisang, di gagahi sebelum naik kereta, hinga hadir di tanah pusaka suku jambak.
Namun bagi Dwiyanti itu hanyalah kisah sejarah buruk yang kadang-kadang membuatnya getir tapi tidak gentar, dia tahu kecantikannya tetapi tidak ada sesuatu apapun yang membawa dirinya kepada kesombongan. Baru saja 1 bulan sampai dikampung, Dwi sudah akrab dengan masyarakat sekitar, termasuk tertua-tertua adat, pejabat hingga politisi Kabupaten. Seperti kebiasan orang kota setiap pagi Dwi harus keluar dari rumah, dia bisa jalan-jalan ke tempat-tempat wisata, kepasar, sepertinya dia ingin menaklukan seluruh wilayah. Inilah bakat petualangan yang di pelajarinya sewaktu bergabung dengan Aktifis HMI. Sering orang terpikat dengan cara dia berbicara, sikap yang membuat orang penarasan. Hanya satu kekurang Dwi, dia tidak bisa memasak.
Dwiyanti juga mendengar nenek cumbu bercerita tentang tanah pusaka yang dia dapatkan dari suku jambak, kata nenek Cumbu dudlunya tanah yang dia tempati sangatlah luas, setelah Pik Uniang menadi kepoakan di Bawah Lutut dari suku jambak, dia juga diterima tinggal di tanah pusaka jambak, akhirnya jatah Nenek cumbu berkurang. Bagi nenek cumbu Nenek Uniang datang setelah bebarapa tahun setelah kedatangannya, diawali pembersihan besar-besaran yang dilakukan pemerintah.
‘’Suku jambak kasihan melihat nasib yang menimpa Nenek Uniang!’’, jelas Nenek Cumbu.
‘’Kasihan kenapa Nek?’’, tanya Dwi Penasaran.
‘’Dulu dia itu dikategorikan orang buangan, suaminya terlibat’’
Ya! Kata-kata terlibar bagi Dwi sudah sering didengarnya, walau dia jauh dari kampung.
‘’terlibatkan sudah kata-kata umum, disamakan dengan antek-anteknya PKI ya Nek?’’
‘’Iya, tami tidak menggunakan kata itu di sini, kami masih menghargai pertobatannya’’
Mulai saat itu, Dwi membenci tetangga yang bersebelahan dengan neneknya itu, dia menjadi dendam, karena dialah neneknya menderita seperti ini, kalau tidak Kakek buyutnya mungkin masih hidup samapi sekarang.
‘’Saya ingin mengusir mereka dari sini!, sebab mereka sudah mempunyai tanah di Gunung Besi’’, tegas nenek
‘’tapi kenapa mereka masih meilih tinggal di sisni nek?’’
‘’itu karena sifatnya sudah seperti itu, kamu lupa dia itu siapa? Setiap kali durian berbuah mereka selalu meu meiliki, dia perintahkan anak cucunya untuk turut serta menunggu durian, padahal yang menanam durian itu adalah kakek kamu, memang sebagian batang durian itu sudah berada di tanahnya mereka, tapi itu karena batang durian itu sudah lama dan besar, jadi uratnya yang tunggang merambat ke tanah mereka, Eh.., enak saja mereka mengatakan bahwa durian itu kekek mereka yang menanam, malahan kita yang dikatakan orang yang menompang, sakit hati nenek!’’
‘’Iya, Dwi sudah mengerti’’, diiringi dengan anggukan-anggukan kecil.
Lambat laun, sikap Dwiyanti sudah mulai mengendus-endus, dia berusaha mencari data dari masyarakat kampung, jawabannya hampir bersamaan. Dwi sendiri pernah melihat nenek cumbu berebut durian dengan si Yos, tangn Yos berdarah, dia mengadu sama neneknya, saat itu m,ulailah pertengkaran-perengkaran kecil, sudah bisa di tebak siapa yang menang, jelas orang yang mempunyai batang durian. Bahkan samapi buah durian itu habis pertengkaran terus terjadi, akata nenek hal itu terjadi setiap kali durain berbuah, sehingga nenek cumbu jenuh, ujung-ujungnya nenek cumbu mengadukan kejadian itu kepada Wali Nagari, tetapi jawab wali nagari itu keitu saja, ‘’tenang saja dia tidak akan berani!’’. Tetapi di saat Dwi mendatangi Pak Wali kerumahnya ucapan Pak Wali sudah berubah, ‘’tenang saja semua bisa di atur!’’, tetapi realisasinya tidak kunjung terjadi. Dwi bingunging sehinga di nekat menghubungi kakanya yang sudah pinadh tugas di jakarta, dulunya kakanya itu seorang Intel Polisi yang ditudaskan di Kabupaten, namun lambat laun karirnya melambung lalu ditarik ke Jakarta. Tetapi saat di Dwi menmghubungi kakak, tapi si kakak hanya membeikan sebuah nama yang harus di ubungi, dia adalah Bapak Harun di Kabupaten. Padahal keinginan Dwi kakaknya itu pulang dan mengurusnya secara Hukum, tetapi Dwi tidak putus Asa, dia juga tamatan Hukum, dia tahu hukum-hukum yang wajib mengayominya.
Sementara di ujung kampung Bukik Bandar, hidup sebuah keluarga yang sederhana, dialah anak ke 3 dari 6 orang bersaudara terlahir dari rahim Nenek uniang. Kondisi yang entah berantah memaksa dia hidup mengikuti suami yang berasal dari Bukit Bandar. Dia juga sudah membuat rumah di sana, resminya dia pun berpindah kampung. Dia memang tidak terlalu suka tinggal bersama nenek Uniang, di samping menyusahkan, gunjingan-gunjungan kerap dia dengar dari tetangga-tetangganya yang iri. Kadang-kadang dia mengajak Ibunya Nenek Uniang tinggal bersama, tetapi nenek uniang orangnya tidak mau diatur kadang tinggal di sana kadang kembali kerumahnya di Bukit Ujuang. Cucunya Si Azam sering memperingatkan, setiap Azam pulang dari padang, Azam selalu melihat nenek uniang ke Bukit Ujung dan mengajalnya ke Bukit Bandar, tetapi setelah Azam kepadang nenek kembali seperti sedia kala. Senangnya diwaktu neneknya itu mengikuti sembayang 40 , si nenek membawa kasur ke surau, jadi Azam bertambah dekat sama nenek, sebab surau tersebut terletak sepadan dengan kedua kampung itu.
Terkadang Azam sendiri kesal dengan neneknya itu, orangnya terlalu sosial, semua orang yang membutuhkan bantuan selalu dikhabulkan, dia tidak peduli kalau sikapnya itu akan bisa membahayakan. Mungkin itu cara bagi nenek Azam untuk hidup bermasyarakat. Nenek itu sendiri merasa senang melakukan tugas-tugas kemasyarakatan sehingga dia diberi jabatan sebagai orang salapan , waktu itu nenek Azam menjabat sebagai pimpinan. Jadi setiap kegiatan sosial di dalam masyarakat digelar, mulai dari kenduri perkawinan, pengangkatan penghulu dan sejenisnya, nenek Azam selalu menjadi orang yang terdepan. Tanpa disadari, Azam juga mewariusi sikap yang dimiliki nenek, hanya saja Azam kurang suk dengan sikap nenk yang sudah keterlaluan, sholatnya sering lalai demi kepentingan orang lain, Azam benci saat mendengar jawaban Wali Kampung, Azam hanya minta agar neneknya diistrirahatkan dari jabatannya, sebab neneknya itu sudah tua, tidak akan mampu lagi mengemban tugasnya yang terlalu berat, bagi Azam ini sudah termasuk exploitasi.
Minggu pagi itu nenek Azam datang marah-marah, Azam berpikir neneknya bertengkar lagi dengan tetangga.
‘’Ada apa nek, kok nenek marah-marah lagi?”, tanya azam
‘’itu si Cumbu itu, kurang ajar sekali dia, lihat adikmu ini, tangannya berdarah, padahal durian itu anaknya hanya ketika dikerongkongan saja, tetapi malahan di aniaya orang yang belum tahu apa-apa!’’
Azam melihat tangan Yos sudah dibalut dengan kain, sisatangsinya yang tertahan masih tergambar dari wajahnya yang polos.
‘’Yos! Kamu diapakan sama mereka?’’
‘’saya dapat durian, lalu tiba-tiba datang nenek cumbu bersama cucunya yang hiyam itu, durian ditanganku langsung direbut dari belakang, aku terjatuh!’’, terang Yos.
‘’lalu kepalamu yang bengkak kemaren, itu karena siapa?’’
‘’itu bukan karena durian, tapi dipukul Topik sam rudi!’’
Darah Azam turun naik seketika mendenga keterngan adiknya itu.
‘’kenapa kamu tidak bilang sama Uda? Kenapa kamu sembunyikan itu dari kami?’’
‘’Aku tidak mau mengadukan maslah perkelahian kepada siapa pun ,termasuk sam kelurga!’’
‘’tapi kamu sudah dikeroyok oleh anak cucu si cumbu itu!’’
‘’tapi aku yang salah!’’
‘’Salahmu apa?’’
‘’aku dikejar anjing si rudi, lalu aku pukul dengan kayu, kelihatan sama topik, dia adukan sama rudi, kemudian mereka mencariku di sekolah, mereka langsung memukul aku dari belakang, juga sitopik, setelah itu datang nenek mereka, dia juga ikut memukul punggungku dengan bambu!’’
Azam makin terbakar, azm tidak menerima perlakukan itu, sebab kejadian itu sudah berulang-ulang menimpa adiknya itu, Azam tidak pikiir panjang, dia langsung pergi kerumah Nenek cumbu mrina pertanggung jawaban. Keinginan Azam itu tidak tercegah oleh nenek, namun setelah Azam mendekati rumah nenek cumbu dia melihat sanak keluarga nenek cumbu reme duduk di luar, Azam pun membelokan langkahnya ke rumah neneknya, di sanapun sudah berantakan, batang pisang sudah roboh bekas ditebas parang, anak kelapa yang baru ditananm sudah terbongkar, dinding rimah nenek juga ditulis dengan huruf PKI, ikan-ikan di kolam peliharaannya sudang mengapung. Azam pun memberanikan diri ketempat nenk cumbu, sesampai di sana dia telah di hadang denga sebuah parang mengkilat di tangan Zinaldi anak nenek cumbu yang tertua.
‘’kamu mau mati kesini?’’, serobotnya seketika.
‘’Maaf da! Sebenarnya apa yang terjadi?’’, tanya Azam.
‘’jangan berlagak pilon! Kurang ajar sekali kamu itu, sudah dianggap saudara, malahan kamu itu ingin minta lebih!’’
‘’saya tidak mengeri maksud ud!’’
‘’sebenarnya keluarga kamu yang datang menumpang di sini, bukan kami, jadi alanghkah lebih baiknya jaga mulut kamu itu, tapi sekarang sudah terlambat, kamu dan keluarga kamu harus angkat kaki dari tanah kami ini!”, sambil mengayunkan parangnya ke arah azam, namun azam segera menghindar dan mengambil bambu yang ada di kainya untuk melindungi diri. Perkelahan tidak seimbang itu terjadi, azam mundur berlalri menyelamatkan diri, semetara keluarga nenek cumbu terus mengejar Azam hingga kerumah nenek, azam terus berlari, ruah nenek di robohkan mereka bersama-sama, Azam hanya terus berlari sesekali lmelirik kebelakang, kemudian api melahp rumah nenek yang terbuat dari kayu.
Sementara dari lejauhan terlihat sosok perempuan yang datang bergegas.
‘’Bagimana dwi, ketemu Bapak itu?’’, tanya Topik
‘’Ketemu!’’, imbuh Dewi dengan nada sedikit penyesalan.
‘’kamu istrirahat saja di dalam, suasana sedang panas!’’, perintah Rudi.
Di dalam kamarnya yang empuk, Dwi menangis mengingat kejadian yang baru saja menimpanya. Dia ingat sambutan ramah istri Pak Harun, anak-anaknya, tetapi setelah mereka istrinya pergi ke pasar, anak-anaknya juga pergi, kami tinggal berdua dengan Pak Harun, Dwi mengajukan keluhannya. Awalnya Bapak itu menanggapi dengan serius, tapi Dwi tidak menyanghka, lirikan mata Bapak Harun itu membuahkan petaka.
‘’Dek zaman sekarang idealisme itu akan kalah, setiap kerjaan ada upahnya, begitu juga pekerjaan yang harus akau lakukan, tentu ada upahnya, ngerti kamu?’’, ucap Bapak Harun.
‘’Maksud Bapak?’’, Dwi keheranan.
‘’kamu jangan berlagak begok begitu, kamukan anak Jakarta, seharusnya kamu lebih mengerti, kamu cantik’’, jakun Pak Harun naik turun. Pak harun dengan sigap telah menangkap Dwi dan memapahnya ke kamar istrinya. Dwi menangis, tetapi Dwi harus melakukan itu, dia cinta kepada neneknya, juag pada keluarganya, dia harus membahagiakan sang nenek. Dwi terhenti dari tangisnya dan ikut berkumpul dengan keluarga yang lair di halaman, sepertinya dwi juga siap menghadapi kemungkinan yang akan terjadi.
Semetara Azam yang masih dikejar rasa takut, hanya mampu mengunci diri dalam kamar, dia berusaha menenangkan dirinya, sesekali terbayang kilatan-kilatan parang dari keluarga nenek cumbu, lalu rumah nenek yang terbakar, ikan yang mati dan setelah itu apa lagi. Sesaat pinti diketok dari luar.
‘’Zam, kamu tidak kuliah besok, kapan berangkat ke padang?’’, tanya emak.
Azam hanya diam, dia benar-benar tidur, dia takut buakn karena parang, tetapi takut dia membunuh orang, dia pucat bukan karena kurang darah, darah itu sendiri sudah berkumpul di kepala, sesaat bisa meledak jika saja tidak segera dinetralkan. Sejurus dengan itu, suara ribut-ribut sudah meramaikan ruang tengah rumah Azam, azam mendengar paman mengocek, nenek menangis, dan emak histeris, namun Azam tidak mau keluar dari perenungannya.
‘’sudah keterlaluan sekali, tidak bisa di kasih amapun!’’, ucap paman kesal.
‘’kamu jangan salah bertindak, kamu cari pamanmu di Bukit Mansi, bawa datang dia ke sini, lalu kamu Pik, kamu terponlah paman kamu yang dipekan baru itu, kalau perlu kakakmu yang di Surabaya itu suruh datang segera, ini sudah gawat, mereka bisa saja datang ke sini dan membenatai kita semua, aku sudah hafal sekali situasi seperti ini, sebab aku sudah mengalaminyanya juga dulu, sementara biarkan saja Azam di kamar, anak yang satu itu jiwanya sama dengan si Buncit, kalau dia dipakasa keluar, dia pasti kembali ke sana, dia pasti mati, mereka jumlahnya banyak dan laki-laki dan perempuan memegang parang!’’, perintah nenek bijak.
Meskipun nenek sudah tua, tetapi kebijakannya ini masih didengarkan oleh anak-anaknya, karena nenek sudah terbiasa mengahadapi hal yang sesulit apapun. Setelah paman pergi dan emak juga pergi, nenek menemui penghulu suku Jambak, kemudian nenek juga mengunjungi saksi-saksi sejarah yang semasa dengannya.
Matahari sudah lama berada di ubun-ubun, azam sudah berada du teras ruamah, netanh berapa batang rokok sampoerna yang dihabiskan, Azam tidak bisa berpikir jernih, tangis yang tertahan membuatnya tersiksa, entah kapan situasiitu berakhir, dia yakin sudah pasti kuliahnya akan terganggu.
‘’Ya! Allah aku ingin menjadi orang baik-baik!’’, hanya kata-kata itu yang keluar dari sela-sela tangisnya yang tertahan. Azampun tertidur di kursi plastik di teras rumah.
Sejurus dengan itu, saudara nenek yang tinggal di Bukit Mansi datang, dia tidak berani membangunkan Azam, kemudian disusul Emak, nenek, Dt. Sati penghulu Suku, paman, dan juga saudara-saudara sesuku yang bersimpati. Azam masih tertidur dikursi luar.
‘’bangunkan dia’’, perintah paman kepada Emak.
‘’biarkan saja, kalau dia bangun dia tidak akan kenal kalian, bisa-bisa kalian yang jadi sasarannya’’, cegah Nenek
‘’sekarang bagaimana? Rumah telah terbakar, pisang telah ditebang, kolam sudah ditimbun!’’, ucap Emak lirih.
‘’sekarang begini, kita selesaikan dengan pikiran jernih!, saudara kamu yang di Pekan Baru bagaimana Ning?’’, tanya Penghulu.
‘’kalaupun dia pulang, dia akan memihak kepada mereka, aku lebih tahu sifatnya dari dulu, dari dulu dia suka sama Zaitun itu, tapi aku tidak mengizin Burhan menikahi Zitun itu!’’, jelas nenek.
‘’Biar saya yang memngatur, akau tahu betul sejarahnya’’, sambung Bpak Punai.
Sere hari mejelang kedua belah pihak yang bermasalah berkumpul di Rumah Penghulu suku, termasuk saksi sejarah dan Juga Burhan dari Pekan Baru. Beberapa saat musyawarah berlangsung, Azam datang dan ikut bergabung dalam musayawarah, Topik yang masih emosi langsung berdiri melihat kedatangan Azam, dia langsung mengejar Azam, sementara Azam sudah menyiapkan diri dengan segala kemungkinan, Kakek Azam dari Pekan baru berdiri dan mencekik leher Azam, sementara Topik dihalangi langsung oleh Dt. Zubir saudara kerabat jauh nenek. Akibat kejadian itu, rapat tidak bisa dituntaskan. Azam yang kembali terpancin emosi, memilih pergi ke Padang.
‘’Rapat dilanjutkan minggu depan, pihak yang bertikai diharap bersabar dan menahan diri, saya bisa saj mengambil tanah itu kembali’’, Peringatan penghulu kepada kedua belah pihak.
Nenek terpaksa pulang ke Bukit Bandar bersama emak, untuk sementara, pihak keluarga Nenek Cumbu berkuasa penuh atas tanah nenek. Namun hari kedua setelah rapat, nenek mencium gelagat aneh, nenek sudah berkali-kali melihat pejabat kabupaten keluar dari jalan yang menuju rumah nenek cumbu, nenek tidak tahu siapa namannya, tapi dari baju yang dia kenakan dan mobil plat merah yang dipakai, jelas menunjukan bahwa orang itu dari pemerintahan.
Azam sendiri memang sudah berada di Padang, hal itu lebih baik bagi Nenek, sebab nenek melihat sikap Azam yang keras kepala akan memeprsulit keadaan, Azam memiliki kesamaan sifat dengan si Buncit saudaranya itu. Untuk sementara, nenek sudah sedikit lega, nenek kembali pada aktivitasnya membuat joadah yang tertunda di ruamh salah satu warga yang akan melangsungkan prosesi perkawinan di Bukit Ujung. Namun sebelum kepergian Azam ke padang, nenek masih sempat membuatkan sambal rendang untuk Azam, Azam telah melarang, tapi nenek tetap bersikeras membuat sambal itu.
‘’Sudahlah nek! Nenek sedang banyak kerjaan, saya bisa saja buat samabal di Padag nanti!’’, tolak Azam.
‘’Kali ini kamu jangan menolak, ini mungkin yang terkhir bagi nenek, bisa membuatkan sambal untuk kamu!’’.
‘’terkhie maksud nenek? Nenek seperti orang meninggalkan perangai saja!’’, sambung Azam.
‘’Maksud nenek, mungkin setelah ini Nenek akan sibuk sekali, hingga ketemu kamu pun nenek tidak akan sempat!’’.
‘’Baiklah kaalu begitu, tapi jangan banyak-banyak, syaratya saja ya nek!’’.
‘’Tunggu kira-kira setengah Jam!’’.
‘’Baik nek!’’.
Setelah menerima bingkisan dari nenek, Azam masih mendapat teguran dari nenek.
‘’Oh, iya sejadah nenek masih adakan, jangan beli sajadah lagi, akai saja yang itu dulu!’’.
‘’Iya nek, masih ada, Asalamualaikum!’’, ucap Azam sambil berlalu dan Nenek kembali kerutinitas hariannya.
Rabu pagi itu, Nenek bangun lebih pagi dari biasa, setelah menuanikan kewajibannya kepada tuahn, nenak mempersiapakna baranng-barang yag akan dibawa ke rumah orang yang akan melangsungkan prosesi, nenek tahu masih terlalu pagi untuk memulai aktifitas, se saat dilihatnya jam dinding sudah menunjukan jam setengah tujuh, nenek berpikir jika pembuatan joadah dikerjakan lebih cepat selesainya akn cepat pula, tanpa pikir panjang nenek pergi berjalan kaki, kira-kira 10 menit dengan jarak 15 meter menyusuri jalan lintas, nenek akan sampai di lokasi. Begitulah cara berpikir nenek, sehingga cepat diterima dalam hidup bermasyarakat, ulet, gigih, dan terlalu jujur, kerena keterlaluan kejujur itu pulalah nenek selalu menerima perlakukan tidak enak sebagai balasannya, tetapi yang dipikirkan nenek tidaklah imbas balik terhadap dirinya, yang panting nagi nenek pekerjaan yangdia lakukan membawa kepuasan tersendiri bagi batinnya.
Setelah memakai kain sarung batik nenek langsung menuju ruamah tujuan, nenek lebih meilih sebelah kanan jalan lintas arah Qiblat, nenek tidak pernah menoleh kebelakang, sebab sering menoleh adalah keragu-raguan, akhirnya pekerjaan kurang maksimal hasilnya. Setelah beberapa langkah berjalan, tiba-tiba motor Sogun yang datang kencang dari belakang ,menubruk tubuh nenek hingga terpental dan terhempas ke aspal jalan, kaki nenek menyusup kejari-jari motor, kaki neneklah yang menjadi rem mendadak motor itu setelah beberapa meter menarik tubuh nenek 5 meter dari tempat nenek berjalan. Suasana hening seketika, semua orang seperti terpukau, tidak mampu berbuat, berkata-kata, bertindak, sedih maupun menangis, jelasnya tiada seorang pun yang mengira paginya kejadian itu, kemaren si nenek yang masih punya keberanian mempertahankan jati dirinya, kini terbaring dengan tubuh bersimbah darah. Namun keheningan itu pecah setelah tubuh nenek diangkat oleh seorang anak muda yang kebuetulan lewat bersama motornya menuju lubuk Alung. Semua tersintak, sadar dengan kejadian pagi itu. Nenek di bawa ke tempat ahli tulang H. Khaidir, namun luka nenek sudah benyak mengeluarkan darah, H. Khaidir merujuknya ke RSU. M. Jamil Padang.
Ya! Kejadin pagi itu, membawa berkah bagi sebagin orang dan sudah barang tentu membawa duka yang mendalam di pihak nenek Uniang. Tiga hari nenek di Rumah sakit, nenek pun dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Azam, Emak, paman, dan kakek-kakek lain tidak menyangka, Nenek yang dulunya terjebak di lobang perang, nenek yang dulunya berhadapan langsung dengan serdadu pusat, kini berbaring lemas dibalut kain kafan. Azam berpikir, siapakah yang akan meneruskan cita-cita nenek untuk keluar dari gelar pahlawan suaminya yang tak lain adalah kakek Azam sendiri?
**
Suasana di rumah Azam masih diliputi awan kesedihan, kapan saja hujan-hujan air ata siap membanjiri seketika. Namun ustad di kampug pernah bilang, tidak boleh menangisi si mayat, karena itu akan membawa penderitaan baginya di alam barzah.
‘’Simayat sudah selamat dan sudah usai tugasnya di dunia, panjang pejalannanya, singkat permintaannya, yang memiliki datang menjemput, yang menanam datang mencabut, sekarang telah berpulang ke rahmatullah. Sekarang yang harus dipikirkan adalah kita yang masih hidup, apakah kita sudah siap untuk mengahadapi kematian yang datang seperti siluman, seperti simayat contohnya, dulu waktu dia masih hidup dia adalah sosok perempuan yang tangguh mengahadapi situasi sekarat, dia pernah terkurung dalam lobang yang mana di atas kepalanya berdentunam granat-granat dan muntahan peluru, karena masa itu belum takdir baginya, dia masih bisa bertahan hingga rabu kemaren. Nah, sekarang dia pergi, tabarakan hanya sabagai salah satu penyebat dari dari kepergianya, kalu pun tidak karena tabrakan dia akan tetap pergi seperti yang telah dijanjikan dan seperti yang tercatat dalm buku takdir!’’, ustad berusaha menenangkan hati keluarga yang ditinggalkan.
Tetapi bagi azam perjuangan nenek belumlah selesai selama dosa kepahlawanan benar-benar terhapus dari keluarganya, perjuangan itu aan berlanjut entah sampai kapan.
Wali kampung tidak membiarkan suasana khusyuk itu berlama-lama, 7 hari kemetain nenek, Wali kampung mempelopori pertemaun kedua belah pihak, tempat nya masih dirumah Penghulu Suku.
‘’sudah panjang perlangkahannya, sudah singkat permintaannya, yang punya datang menjemput, yang menanam datang menacabut, Almarhum yag bernama Gandoriah telah kembali ke rahmatullah, kecelakan lalu lintas hanya sebagai penyebabnya saja, bukan begitu Pak Harun?’’, uacap Wali kampung sambil mengarahkan pandangannya ke arah Bapak Harun yang duduk bersebelahan dengan Dt. Zubir.
‘’Pik, keluarkan semua kwitansi pengobatan, seluruh biaya termasuk uang Azam yang terpakai’’, sambung Paman Azam dari Surabaya.
‘’total semua Rp. 5.000.0000,00 dan itu sudah dibantu dengan askes’’, jelas emak.
‘’tapi Motor kami ditahan polisi, si Salim juga cedera dikaki, Jinun boncengan tetapi dia juga cedera!’’, jelas Emak Salim.
‘’Sekarang begini saja, uang pengobatan di bagi tiga, pihak korban membayar spertiga, sepertiga pihak Salim, dan spertiga pihak Jinun!’’, sabung Nawazir paman Salim.
Azam spontan langsung mininggalkan rapat, samapi di luar ruangan, dia membakar sebatang rokok Ji Sam Su, sementra kerabat lain terus menenangkan Azam.
‘’Kalau begini bagaimana? Kami keluarkan motor yang ditahan polisi, biarlah kami yang membayar biaya rumah sakit, hitung-hitung amal bagi kami!’’, jelas Paman Azam dari Surabaya.
Seketika suasana berubah terlebih lagi pihak keluarga Salim, menggambarkan rona kecerahan.
‘’Tapi!’’, sambung Paman Azam.
‘’Tapi! Tolong hidupkan orang tua kami!’’, tegas paman.
Semua spontan bersuara, mata-mata terbelalak, sebagian kerabat nenek azam satu persatu sudah hilang dari rapat.
‘’Rapat apa ini? Sekarang saya bertanya kepada hadirin, memangnya si koraban ini yang menabrak motor salim yang sedang berjalan? Tidakan? Lalu kenapa biaya pengobatan harus dibagi tiga? Pantas saja anaknya bicara seperti itu, tidak apa kalu kalian sanggup menghidupkan orang tuanya!’’, ucap DT. Zubir membela. Setelah situasi kembali dikuasai oleh kesabaran, pihak salim mengalah, dia membayar seluruh biata rumah sakit dan mempertanggung jawabkan kejadian itu di kantor polisi setempat atas nama kecelakaan lalu lintas. Ya! Secara lahir maslah itu sudah selelsai, namun di dalam batin masing-masing siapa yang tahu. Sebab setelah itu akan menyusul masalah tanah yang mana pelaku masih orang yang sama.
Namun 40 hari setelah kematian nenek rapat sengketa tanah pun dilangsungkan, piha Azam dengan keluarganya kalah dalam rapat, tanah milik nenek Azam terpakasa di bagi dua dengan Nenek cumbu yang juga nenek kandung dari Salim. Sementara saksi kunci telah meninggal dan saksi sejarah raib entah kemana. Setelah kejadian itu Pak Harun lebih sering datang ke tempat Nenek Cumbu.
Link
-
-
-
What's new - Latest posts on blog-indonesia.com as of Wed, 06 Apr 2016 11:21:02 -0500. Apa Yang Dostoyevski Bicarakan Dalam Novel Pendeknya by: Arip Blog , 06.04.2016,...8 tahun yang lalu
-
Listen To This: Eyes On You! - This is so cool!! And unexpected! NVDES start their song May and June off as a French-inspired indie pop song and finish it off by giving us lounge and lei...6 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
Dennis in his Flight Costume - [image: Dennis in his Flight Costume] photo ©2010 freya najade14 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
Rio Villa Nuevo - Indang Cavite - Basically this post was supposed to be posted long ago. But oh well, better late than never! ❤ My fr7 tahun yang lalu
-
Why Trump’s Approval Ratings on the Economy Remain Durable - Despite the recession, polling data and interviews with voters and political analysts suggest that a confluence of factors are raising the president’s stan...4 tahun yang lalu
-
-
-
-
Novel : Kampung Girl - Umi Kalsom - Novel ini menduduki no 1 Carta Bestseller di POPULAR - Rujukan Akhbar Berita Harian 24 Februari 2012PERKAHWINAN diaturkan oleh keluarga? Ashraf langsung ti...12 tahun yang lalu
-
P U Y U H - P U Y U H Oleh : Dr. H. K. Suheimi Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Ungkapan itu tepat rasanya bagi puyuh. Dulu saya tak kenal dan tak...17 tahun yang lalu
-
-
Please redirect this feed - Language Log has changed servers -- please switch this feed to http://languagelog.ldc.upenn.edu/nll/?feed=rss2...16 tahun yang lalu
-
A Review (What Were OUP Thinking?). - I am a bit hesitant to post David J. Lobina’s lengthy 3 Quarks Daily takedown of Inclusion in Linguistics because it could be seen as anti-diversity and an...5 jam yang lalu
-
-
-
-
-
-
-
Monthly Update - February 2015 ($1,998,602, +$28,830) - Recovering from the temporary setback in January, our net worth advanced almost $29K in the month and is now tantalizingly close to $2M. Our household b...9 tahun yang lalu
-
2010 Suzuki Kizashi Test Drive: Is This Sporty Midsize Sedan the Best Suzuki Ever? - Suzuki clearly has lofty expectations for its new Kizashi sedan, which we recently drove on the roads around the Washington/Oregon border, as well as on Po...15 tahun yang lalu
-
-
-
-
Pricer Unveils Shelf Edge Technology Pricer Avenue - Pricer has launched Pricer Avenue, a revolutionary electronic shelf label system that enhances shopper engagement and transforms retail aisle communication...9 jam yang lalu
-
-
-
-
-
YouTube and Google are donating $15 million toward Los Angeles wildfire relief. - YouTube and Google, along with Google.org, are contributing $15 million to organizations that are providing immediate relief amid the Los Angeles wildfires...9 jam yang lalu
-
NOT THIS INDEX -- USE LOWER INDEX - Fifth Street and Medley Capital slashed dividends Monday, but the outlook for investors in business development companies, or BDCs is generally pretty good...9 tahun yang lalu
-
-
-
-
Republik Aceh - Perbaikan tata bahasa ← Revisi sebelumnya Revisi per 16 Januari 2025 03.09 Baris 12: Baris 12: | today = {{Flag|Indonesia}} | today = {{Flag|Indonesia}}...8 menit yang lalu
-
-
Untuk Semua
- www.tasapo.wordpress.com
- http://www.youtube.com/yunissasda
- http://www.syayid.blogspot.com
- http://www.fpi.or.id
- http://www.datakarir.com
- http://www.balarmedan.com
- http://suheimi.blogspot.com
- http://permesta.8m.net/sejarah.html#pra
- http://mantagisme.blogspot.com
- http://lowongankerja.com
- http://lowongan-pekerjaan.com
- http://herwandi.blog.com
- http://bloglomba.blogspot.com
- http://blog-indonesia.com
Pemberian tahu!
- Selamat kepada Nurhasni, Alumni Sastra Minangkabau Angkatan 2000 yang telah memperoleh beasiswa dari FORD FOUNDATION INTERNATIONAL FELLOWSHIPS PROGRAM DI INDONESIA , untuk melanjutkan program Masternya. Semoga selalu berjaya!
- Selamat kepada Ibu Drs. Zuriati, M. Hum sudah diterima di Universitas Indonesia untuk melanjutkan program Doktor, semoga jalannya selalu dilapangkan oleh Allah SWT.Amin!
- selamat kepada Hasanadi. SS, telah diterima di Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional
Blog Alternatif
-
Menggairahkan Kembali Kajian Minangkabau dan Peluang Fakultas Ilmu Budaya Unand - Oleh : Humas dan Protokol Unand Minangkabau adalah objek kajian dan perbincangan yang menarik. Bagaikan sebuah sumur yang senantiasa mengeluarkan air, kaji...11 tahun yang lalu
-
NHK Cari Wartawan, Penyiar, Produser! - NHK Jepang sedang mencari wartawan, penyiar atau produser asal Indonesia untuk bekerja di Negeri Matahari Terbit. Tertarik?17 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
-
-
Carolina Wolf: Carolina Wolves, #1 - All it takes is a spark of Grrrrl power to set the swamp on fire! Debra Henry is living the meek librarian cliche, except for the teeny hint of magic in h...5 tahun yang lalu
-
Bill Maher Chose Right - One of the reasons I look forward to Fridays in general is that they herald the upcoming weekend, and also because Bill Maher is on HBO at 10 PM. I recorde...14 tahun yang lalu
-
-
Siapakah Peneliti Melayu Yang Paling Anda Kagumi?
Label
- ARTIKEL
- BEASISWA
- Berita
- CERPEN
- Esay
- FAKTA
- http://lowongancpns.blogsome.com/2008/02/21/cpns-kpk-2008-lowongan-pegawai-negeri-sipil-komite-pemberantasan-korupsi
- http://www.bumnlogistik.com/
- info seminar internasional
- KABA
- KISAH
- LOMBA
- LOWONGAN KERJA
- makalah
- Minang Maimbau
- MOHON SUMBANGAN
- NOVEL
- OPINI
- RESENSI BUKU
- SEJARAH
- TELUSUR TOKOH
- Tradisi
- UNDANGAN MENULIS
All Media
- /www.indomedia.com
- http://aids-ina.org
- http://alumnisastra.phpnet.us
- http://alumnisastra.phpnet.us/alumni
- http://alumnisejarahunand.wordpress.com
- http://batampos.co.id
- http://beasiswaunggulan.diknas.go.id/
- http://berita.com
- http://elektro.unand.ac.id
- http://english.silatcenter.com
- http://fc01.deviantart.com/fs13/f/2007/077/2/e/Animator_vs__Animation_by_alanbecker.swf
- http://forum.wgaul.com
- http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/
- http://herwandi.blog.com
- http://home.pacific.net.id
- http://id.wikipedia.org
- http://iht.com
- http://indomart.us
- http://indonesia.islam.peperonity.com
- http://indonesia.islam.peperonity.de
- http://indonetwork.or.id
- http://informasi-karir-a.kpt.co.id
- http://jbs.bl.ac.id
- http://kamus.ugm.ac.id
- http://karamuntiang.blogspot.com
- http://lib.depperin.go.id
- http://lowongan-kerja-pekerjaan-karir-2006-2007-2008.pendidikan-online.web.id
- http://lowongan-pekerjaan.com
- http://lowongankerja.com
- http://lowonganku.blogspot.com
- http://majalah-elfata.com
- http://majalah-nikah.com
- http://majalah.leadership-park.com
- http://mardika.890m.com
- http://members.tripod.com
- http://mizan.com
- http://ndparking.com
- http://padangekspres.co.id
- http://pariaman.go.id
- http://patung.wordpress.com
- http://penulisan2u.blogspot.com/2008/06/cerpen-cermin-snow-white-alya.html
- http://pustakamaya2.dispendik.surabaya.go.id
- http://rabithah.net
- http://sandradewi.seleb.tv
- http://sasdaminangkabau.wordpress.com
- http://sasdaminangkabau.wordpress.com
- http://sastraindonesia.net
- http://sastraindonesiaunand.wordpress.com
- http://sinarpagi.cjb.ne
- http://sptc01.information.com
- http://suheimi.blogspot.com
- http://swaramuslim.ne
- http://web.bisnis.com
- http://wordpress.com/tag/indang
- http://www.airland.com
- http://www.alumnifkua.org
- http://www.an.tv
- http://www.anekayess-online.com
- http://www.annida-online.com
- http://www.antara.co.id
- http://www.asiamaya.com
- http://www.asysyariah.com
- http://www.ayunet.com
- http://www.balarmedan.com
- http://www.balipost.co.id
- http://www.bangkapos.com
- http://www.banjarmasinpost.co.id
- http://www.bernas.co.id
- http://www.binaswadaya.org
- http://www.bintang.com
- http://www.bolanews.com
- http://www.budpar.go.id
- http://www.bukabuku.com
- http://www.bumnlogistik.com/
- http://www.chip.co.id
- http://www.cimbuak.net
- http://www.datakarir.com
- http://www.depag.go.id
- http://www.depdagri.go.id
- http://www.dephub.go.id
- http://www.depkominfo.go.id
- http://www.deplu.go.id
- http://www.deplu.go.id
- http://www.detik.com
- http://www.dikti.go.id
- http://www.endonesia.com
- http://www.endonesia.com
- http://www.femina-online.com
- http://www.forum.co.id
- http://www.forumlingkarpena.net
- http://www.fpi.or.id
- http://www.gadis-online.com
- http://www.gamamedia.co.uk
- http://www.gatra.com
- http://www.gemainsani.co.id
- http://www.gnota.or.id
- http://www.go-indonesia.com
- http://www.habaib.org
- http://www.harian-global.com
- http://www.iief.or.id
- http://www.indomedia.com
- http://www.indonesian-society.com
- http://www.indosiar.com
- http://www.insideindonesia.org
- http://www.ipb.ac.id
- http://www.itb.ac.id
- http://www.jakartanet.com
- http://www.jobstreet.com
- http://www.jogja.go.id
- http://www.jtv.co.id
- http://www.jurnalperempuan.com
- http://www.kamus.net
- http://www.kapanlagi.com
- http://www.kawanku-online.com
- http://www.kellysearchasia.com
- http://www.kontan.co.id
- http://www.kpk.go.id
- http://www.kr.co.id
- http://www.kupangklubhouse.com
- http://www.lampungpost.com
- http://www.lipi.go.id
- http://www.lipi.go.id
- http://www.lpsi.org
- http://www.mail-archive.com
- http://www.majalah-alia.com
- http://www.mandiri.com
- http://www.matabaca-online.com
- http://www.mdopost.com
- http://www.melayu.com
- http://www.merahputih.com
- http://www.middleeastnews.com
- http://www.mizan.com
- http://www.nebula165.com
- http://www.netvibes.com/myunis
- http://www.newsgator.com
- http://www.newsindonesia.com
- http://www.newspapers24.com
- http://www.noor.co.id
- http://www.ortopedi.co.id
- http://www.padang.go.id
- http://www.pariaman.go.id
- http://www.pelita.or.id
- http://www.perencanakeuangan.com
- http://www.pikiran-rakyat.com
- http://www.pintunet.com
- http://www.poskota.co.id
- http://www.posmetropadang.com
- http://www.pusatbahasa.diknas.go.id
- http://www.pusatinfobeasiswa.com
- http://www.qtvonline.com
- http://www.radarbanten.com
- http://www.radarkotabumi.com
- http://www.rcti.tv
- http://www.riaupos.com
- http://www.sabili.co.id
- http://www.salaka.net
- http://www.scribd.com
- http://www.sctv.co.id
- http://www.serambinews.com
- http://www.serambinews.com
- http://www.sinarharapan.co.id
- http://www.solopos.co.id
- http://www.suarakaltim.net
- http://www.suarakarya-online.com
- http://www.suaramerdeka.com
- http://www.surya.co.id
- http://www.swa.co.id
- http://www.syayid.blogspot.com
- http://www.tabloid-wanita-indonesia.com
- http://www.tabloidnova.com
- http://www.tabloidnurani.com
- http://www.thejakartapost.com
- http://www.tni.mil.id
- http://www.tpi.tv
- http://www.transtv.co.id
- http://www.ugm.ac.id
- http://www.ui.edu
- http://www.uinjkt.ac.id
- http://www.ummi-online.com
- http://www.ums.ac.id
- http://www.unair.ac.id
- http://www.unand.ac.id
- http://www.unj.ac.id
- http://www.unpad.ac.id
- http://www.unpad.ac.id
- http://www.unud.ac.id
- http://www.usu.ac.id
- http://www.waspada.co.id
- http://www.waspada.com
- http://www.wawasandigital.com
- http://www.youtube.com/yunissasda
- http://zzz.sederet.com
- www.dikti.org
- www.hariansinggalang.co.id
- www.jawapos.com
- www.kompas.com
- www.MajalahWanita.com
- www.mediaindonesia.com
- www.melayuonline.com
- www.padangekspres.co.id
Arsip Blog
Mengenai Saya
- Musafir Kesejatian
- Pariaman, Sumatra Barat, Indonesia
- SEMOGA TULISAN TERSEBUT BERMANFAT BAGI PEMBACA, DILARANG KERAS MENGUTIP BAIK KATA-KATA, MAUPUN MENCIPLAK KARYA TERSEBUT, KARENA HAL TERSEBUT ADALAH PENGHIANATAN INTELEKTUAL YANG PALING PARAH DI DUNIA INI, KECUALI MENCANTUMKAN SUMBERNYA.
Label
- ARTIKEL (51)
- BEASISWA (1)
- Berita (8)
- CERPEN (6)
- Esay (1)
- FAKTA (1)
- http://lowongancpns.blogsome.com/2008/02/21/cpns-kpk-2008-lowongan-pegawai-negeri-sipil-komite-pemberantasan-korupsi (1)
- http://www.bumnlogistik.com/ (1)
- info seminar internasional (5)
- KABA (1)
- KISAH (1)
- LOMBA (2)
- LOWONGAN KERJA (25)
- makalah (1)
- Minang Maimbau (4)
- MOHON SUMBANGAN (1)
- NOVEL (20)
- OPINI (1)
- RESENSI BUKU (1)
- SEJARAH (1)
- TELUSUR TOKOH (1)
- Tradisi (1)
- UNDANGAN MENULIS (1)
Bagimana Penilaian Anda tentang Blog ini?
Cari Blog Ini
Daftar Blog Saya
-
Don’t like your car dealer? Be careful what you wish for - The changing state of car buying has an unintended consequence48 menit yang lalu
-
Sources: Knicks' Towns has bone chip in thumb - Knicks center Karl-Anthony Towns has a bone chip in his right thumb to go along with the sprain he suffered in Monday's loss, sources confirmed.1 jam yang lalu
-
LG Display's new OLEDs are even brighter and more power-efficient - LG Display is introducing its 4th-generation OLED TV displays today, which manage to not only be brighter than what it showed off in 2024, but also more ...1 jam yang lalu
-
FTC Says Refunds For Razer's False N95 Face Masks Are Going Out Now - The FTC is issuing refunds for 6,764 customers who purchased Razer's Zephyr face mask, which falsely advertised as meeting N95 standards. GameSpot reports:...1 jam yang lalu
-
Gaza ceasefire deal agreed by Israel and Hamas, Qatar and US say - The deal, which will also see hostages held in Gaza released, is expected to take effect on Sunday.3 jam yang lalu
-
Here’s how many red gummy bears you’d have to eat to get too much Red No. 3 dye - Nutritionists discuss which foods contain the red dye now banned by the FDA — and how much could be safe to consume.4 jam yang lalu
-
Bluesky Is Getting Its Own Instagram (Sort Of) - If you've already invested in Bluesky, you're going to like Flashes.5 jam yang lalu
-
A Review (What Were OUP Thinking?). - I am a bit hesitant to post David J. Lobina’s lengthy 3 Quarks Daily takedown of Inclusion in Linguistics because it could be seen as anti-diversity and an...5 jam yang lalu
-
This Tesla-Swapped Ariel Atom Might Be The Most Fun Way To Burn Electrons - When it comes to having fun and going fast, minimalism is often the name of the speed game, and the old-school lightweight speed ethos is on full display...7 jam yang lalu
-
*Open Socrates: The Case for a Philosophical Life* - That is the new Agnes Callard book, very good, self-recommending. I would say my views on some of these issues are different. In my vision, Socrates is ...7 jam yang lalu
-
YouTube and Google are donating $15 million toward Los Angeles wildfire relief. - YouTube and Google, along with Google.org, are contributing $15 million to organizations that are providing immediate relief amid the Los Angeles wildfires...9 jam yang lalu
-
Pricer Unveils Shelf Edge Technology Pricer Avenue - Pricer has launched Pricer Avenue, a revolutionary electronic shelf label system that enhances shopper engagement and transforms retail aisle communication...9 jam yang lalu
-
Why Two Weeks Notice Is Hurting Workplace Culture - Why Two Weeks Notice Is Hurting Workplace Culture written by John Jantsch read more at Duct Tape Marketing The Duct Tape Marketing Podcast with Robert Gl...10 jam yang lalu
-
Banning TikTok is Unconstitutional. The Supreme Court Must Step In. - ACLU - 1. Banning TikTok is Unconstitutional. The Supreme Court Must Step In. ACLU 2. TikTok prepares to shut down app in US on Sunday, sources say ...10 jam yang lalu
-
'Like a football match' - Dart wants more crowd respect - Harriet Dart wants to see greater respect from crowds after experiencing a boisterous atmosphere during her Australian Open second-round defeat.13 jam yang lalu
-
Arthur C. Clarke - "At the present rate of progress, it is almost impossible to imagine any technical feat that cannot be achieved - if it can be achieved at all - within the...1 hari yang lalu
-
This Laser Restoration Of An Old Pingent Is Oddly Satisfying To Watch - It's amazing what technology can do for us today.1 hari yang lalu
-
OOO: I’ll See You Next Week - [image: a sunny and deserted stretch of beach in Tulum, Mexico] Hey folks. After a busy and productive fall & holiday season, kottke.org will be closed t...2 hari yang lalu
-
2024 Hindsight - To no-one’s surprise 2024 was the warmest year on record – and by quite a clear margin. Another year, another data point. Unlike the previous year, 2024 ...4 hari yang lalu
-
How a Popular Post-It Note Trend Landed Me a Date - [image: Woman writing in the yellow sticky notes. Working on the table. Empty place for a important ideas, plans, memories, messages, compliments or othe...1 minggu yang lalu
-
Top 10 AI Tools That Will Transform Your Content Creation in 2025 - [image: Top 10 AI Tools That Will Transform Your Content Creation in 2025] Looking to level up your content creation game in 2025? You're in the right pla...1 minggu yang lalu
-
Pregnant Women Turned Away From ERs Despite Federal Law - An Associated Press analysis of federal hospital investigations found that more than 100 pregnant women in medical distress who sought help from emergenc...5 bulan yang lalu
-
Trump–Biden Debate Conspiracies Have Already Flooded the Internet - Republican lawmakers, right-wing media outlets and influencers, and Trump himself are pushing conspiracies about Biden’s health and the debate in general.6 bulan yang lalu
-
เว็บสล็อตที่ดีที่สุด เกมสล็อตส่งตรงจากต่างประเทศ เข้าเล่นได้ง่าย สมัครฟรี - คุณสามารถ เข้ามาใช้บริการ เว็บสล็อตที่ดีที่สุด ที่ดีที่สุด ของเรา ได้ง่ายๆ เลยในตอนนี้ด้วย รูปแบบการเข้าถึงที่ง่ายด้วย ระบบที่มีความมั่นคงที่สุด ในตอนนี้...1 tahun yang lalu
-
The paradox of insular language - We often develop slang or codewords to keep the others from understanding what we’re saying. Here’s an example (thanks BK) of the lengths that some are goi...1 tahun yang lalu
-
Investing vs. Paying Off Student Loans - The Federal Reserve reports that the average college graduate has around $35,000 of student loans—and those of you carrying such debt may find it an impe...1 tahun yang lalu
-
-
Porsche’s Next Flagship Will Be an EV Crossover - Despite hardcore motorsport enthusiasts collectively proclaiming the 911 as Porsche’s greatest model of all time, it’s presently being outsold by the all...2 tahun yang lalu
-
News Post: Underground Tour - Tycho: When I was pulling up our Gran Turismo 7 video to link it, I ended up skipping through a few parts of it to appreciate just how otherworldly some as...2 tahun yang lalu
-
-
Before history devolves into mythology: 2020’s best books on World War II - Historians grapple with the grimmest, toughest questions surrounding the war, about culpability, morality, and demagoguery during a fraught time.4 tahun yang lalu
-
Yogurt Cake Recipe - Buy Clotilde's latest book, The French Market Cookbook! Gâteau au yaourt Maxence is a big advocate of the adage “if it ain’t broke don’t fix it”. In othe...4 tahun yang lalu
-
NPR News: 03-20-2020 3PM ET -4 tahun yang lalu
-
Emily Echols: Baking by Sense and Memory - With each pecan pie and batch of molasses cookies, Emily Echols hones the baking skills she learned from her elders. Ms. Echols believes baking is an exp...5 tahun yang lalu
-
How the pursuit of one European peak gave rise to modern mountaineering - Climbers reached the Matterhorn's summit in 1865—then tragedy struck.5 tahun yang lalu
-
The complete oral history of TiVo and TiVo's core problem - A couple weeks ago, I did an hour long interview with the writer of "The Definitive Oral History of TiVo" and he used a few quotes of mine in the storytell...5 tahun yang lalu
-
Aston Martin falls 5% in its London IPO - Aston Martin is joining the ranks of listed automakers with an IPO that values the British company at more than $5 billion.6 tahun yang lalu
-
Listen To This: Eyes On You! - This is so cool!! And unexpected! NVDES start their song May and June off as a French-inspired indie pop song and finish it off by giving us lounge and lei...6 tahun yang lalu
-
Do We Want A Society Built On The Architecture of Dumb Terminals? - The post Do We Want A Society Built On The Architecture of Dumb Terminals? appeared first on John Battelle's Search Blog. God, “innovation.” First banali...6 tahun yang lalu
-
Needed: Info on Biodiversity Change Over Time - Understanding an ecosystem means following changes in the abundances and identities of the species present as the clock ticks. The BioTIME database should ...6 tahun yang lalu
-
Gravity signals could speedily warn of big quakes and save lives - The trick lies in capturing the weak gravitational shifts in the ground.7 tahun yang lalu
-
Looks Like Apple Isn't Kidding Around With Its Media Ambitions - Apple lands a huge name for its new content venture. But is the biggest company in the world playing it too safe?7 tahun yang lalu
-
Go On Till You Come to the End; Then Stop - Go On Till You Come to the End; Then Stop ScienceBlogs is coming to an end. I don't know that there was ever a really official announcement of this, but t...7 tahun yang lalu
-
Ten Times a Backup Power Bank Will Really Save the Day - *Warning*: preg_replace(): The /e modifier is no longer supported, use preg_replace_callback instead in */home/forge/content.photojojo.com/content.photojo...7 tahun yang lalu
-
Everything You Need to Know About 'Cleganebowl,' Game of Thrones' Most Hyped Fan Theory - Fan theories and the vast works of *A Song and Ice and Fire* go hand in hand, and *Game of Thrones* has spent the last couple of years bringing a few of ...7 tahun yang lalu
-
How Things Work - Gawker.com is shutting down today, Monday 22nd August, 2016, some 13 years after it began and two days before the end of my forties. It is the end of an ...8 tahun yang lalu
-
Groundhog Day - Today is Groundhog Day, a North American festival which reckons that "if a groundhog emerges from its burrow on this day and fails to see its shadow becaus...8 tahun yang lalu
-
R.I.P. Defamer, 2004-2015 - Here lies Defamer, a Hollywood gossip site launched by Gawker Media in 2004 and maintained, with varying degrees of effort and resources, until 2015. Its...9 tahun yang lalu
-
Coming Soon: Eatymology: The Dictionary of Modern Gastronomy - It's been a very long time since I've updated this site. But, I do have some news to share. After going down the rabbit hole that was Ruth Bourdain and a s...9 tahun yang lalu
-
NINJOKES: The Broken Heart - NINJOKES: The Broken Heart The Ninja glass punches, ankle kicks and hair flips his way through the best bad jokes you've ever heard. Thanks to https://w...9 tahun yang lalu
-
-
Monthly Update - February 2015 ($1,998,602, +$28,830) - Recovering from the temporary setback in January, our net worth advanced almost $29K in the month and is now tantalizingly close to $2M. Our household b...9 tahun yang lalu
-
NOT THIS INDEX -- USE LOWER INDEX - Fifth Street and Medley Capital slashed dividends Monday, but the outlook for investors in business development companies, or BDCs is generally pretty good...9 tahun yang lalu
-
-
To the Sea - The Beaches in Toronto. This is it. Ten years worth of daily images is over. I don't know how to thank you for supporting me over the years. It's been a ch...11 tahun yang lalu
-
A final farewell - Thank you for stopping by. Today, we powered down Google Reader. We understand you may not agree with this decision, but we hope you'll come to love thes...11 tahun yang lalu
-
The Annapolis Winery, just a few miles away from the Sonoma Coast - Last month, we rented a beach house at Sea Ranch on the Sonoma Coast for a couple of days. The private road leading to the house was just on the opposite s...11 tahun yang lalu
-
Moving Day - This is the last post on our TypePad site. We've moved to our new digs, and we are bringing everything with us. If you are still reading this, then you are...12 tahun yang lalu
-
zefrank :: replay :: 03-17-07 - wiki transcript: 03-17-07 buy shirts! replay commentary! buy the songs12 tahun yang lalu
-
The Emperor's Garden - The Emperor instructed the gardener to set up the new court's garden. "I want you to plant five trees growing the Crataan fruit," the Emperor said, "Becaus...13 tahun yang lalu
-
Dennis in his Flight Costume - [image: Dennis in his Flight Costume] photo ©2010 freya najade14 tahun yang lalu
-
My greatest triumph! - Sorry. I can't resist. John Carson, a fellow runner from Canada, unearthed this photo from the archives of the Toronto Star. It's the finals of the 1500 me...14 tahun yang lalu
-
Chicken Cooked in a Pig's Bladder (Chef Eric Frechon at Daniel) - Maybe I'm crass, but when I think bladder, I think pee. When the bladder comes up in conversation, it's usually in the context of "my bladder is going to e...14 tahun yang lalu
-
Email and Social Media Marketers Helping Haiti - What’s this about. We all know of the unprecedented tragedy in Haiti. Often in situations like this we feel helpless to know what to do or who to trust whe...14 tahun yang lalu
-
Screen Door Factory Gets a New Neighbor! - There's gonna be a new car company in Delaware? Next to the screen door factory? Seriously, this is where we'da rather seen the car bailout money go -- to ...15 tahun yang lalu
-
2010 Suzuki Kizashi Test Drive: Is This Sporty Midsize Sedan the Best Suzuki Ever? - Suzuki clearly has lofty expectations for its new Kizashi sedan, which we recently drove on the roads around the Washington/Oregon border, as well as on Po...15 tahun yang lalu
-
Siena Grace - [image: Siena Grace] Our beautiful little girl was born on 09.29.09 -- a month early... weighing 4 pounds, 15 ounces. She is the sweetest, most amazing bab...15 tahun yang lalu
-
Angelina Jolie is leggy - Brad Pitt and Angelina Jolie attended the 14th Annual Critics Choice Award last night where they were nominated for various categories and basically lost ...16 tahun yang lalu
-
Please redirect this feed - Language Log has changed servers -- please switch this feed to http://languagelog.ldc.upenn.edu/nll/?feed=rss2...16 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengikut
BlogCatalog
BlogCatalog
Sastra Minangkabau Headline Animator
SEJARAH MARXIS INDONESIA
UNIVERSITAS
-
Kolaborasi Seni Untan dan Prancis, Bakal Spektakuler!! - Universitas Tanjungpura kedatangan tamu istimewa dari Poitiers University, Prancis. Kunjungan ini bertujuan untuk berkolaborasi dalam seni, terutama pada...2 bulan yang lalu
-
UII Raih Juara Umum Semarak Apresiasi Khazanah Arab (SAHARA) 2017 di UIN Bandung - Kontingen Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih Juara Umum dalam Semarak Apresiasi Khazanah Arab (SAHARA) 2017. Even lomba tersebut diadakan ol...7 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
PENERBIT
GEDUNG KESENIAN DAN TEATER
LEMBAGA BAHASA DAN PUSAT KEBUDAYAAN
PERPUSTAKAAN
Para Tokoh
LOVE
Al-Qur'an dan Al-Hadist
Departemen Indonesia
-
Reunifikasi - *oleh:Romal * ------------------------------ Nias, Senin, 26 Desember 2016, Reunifikasi orangtua dan 2 orang anak inisial BS dan CH bertempat di Kantor B...8 tahun yang lalu
-
Tim Gabungan akan Atur Keadilan Harga Beli Listrik - JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hadir sebagai pembicara utama dalam Diskusi Akhir Tahun Ketenagalistrikan: Kinerj...8 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
More site
- http://alumnisastra.phpnet.us/alumni
- http://alumnisejarahunand.wordpress.com
- http://beasiswa.kpt.co.id/_a.php?_a=beasiswa&info1=1
- http://elektro.unand.ac.id
- http://groups.google.com/group/google-reader-help
- http://groups.google.com/group/google-reader-help
- http://id.wikipedia.org/wiki/Google
- http://karamuntiang.blogspot.com
- http://maps.google.com/
- http://maps.google.com/maps/ms?msa=0&msid=117975671934224779385.00045d058bb4117b8fcae&ie=UTF8&ll=-73.627789,-67.5&spn=161.579715,360&z=0
- http://maps.google.com/maps/ms?msa=0&msid=117975671934224779385.00045d058bb4117b8fcae&ie=UTF8&ll=-73.627789,-67.5&spn=161.579715,360&z=0
- http://news.google.com/
- http://news.google.com/
- http://pariaman.go.id
- http://sasdaminangkabau.wordpress.com
- http://sastraindonesiaunand.wordpress.com
- http://translate.google.com/
- http://video.google.com/
- http://wordpress.com/tag/indang
- http://www.alumnifkua.org
- http://www.biografi-indonesia.com/ensiklopedi/h/hamka/index.shtml
- http://www.deplu.go.id
- http://www.iief.or.id
- http://www.melayu.com
- http://www.pusatinfobeasiswa.com/
- www.melayuonline.com
LABEL
- ARTIKEL
- LOWONGAN KERJA
- NOVEL
- Berita
- CERPEN
- info seminar internasional
- Minang Maimbau
- LOMBA
- BEASISWA
- Esay
- FAKTA
- KABA
- KISAH
- MOHON SUMBANGAN
- OPINI
- RESENSI BUKU
- SEJARAH
- TELUSUR TOKOH
- Tradisi
- UNDANGAN MENULIS
- http://lowongancpns.blogsome.com/2008/02/21/cpns-kpk-2008-lowongan-pegawai-negeri-sipil-komite-pemberantasan-korupsi
- http://www.bumnlogistik.com/
- makalah
Tan Malaka
1897 - 1949
1921 SI Semarang dan Onderwijs
1925 Menuju Republik Indonesia (Naar de 'Republiek Indonesia')
1926 Semangat Muda
1943 Madilog
1945 Manifesto Jakarta
1946 Thesis
1948 Islam Dalam Tinjauan Madilog
Pandangan HidupKuhandel di Kaliurang
GERPOLEK (GERilya - POLitik - EKonomi)
Proklamasi 17-8-1945, Isi dan Pelaksanaannya
Tan Malaka (1921)
Sumber: Yayasan Massa, terbitan tahun 1987
Kontributor: Diketik oleh Abdul, ejaan diedit oleh Ted Sprague (Juni 2007)
Kekuasaan Kaum – Modal Berdiri atas didikan yang berdasar kemodalan.
Kekuasaan Rakyat hanyalah bisa diperoleh dengan didikan kerakyatan.
Kata Pengantar Penerbit
Lagi sebuah buku kecil (brosur) Tan Malaka berjudul “SI Semarang dan Onderwijs”, yang ejaan lama telah kita sesuaikan dengan ejaan baru, dan juga telah kita tambah dengan daftar arti kata-kata asing hal 34-36.
Brosur ini diterbitkan di
Dalam hal merintis pendidikan untuk Rakyat miskin pada zaman penjajahan Belanda itu, tujuan utama adalah usaha besar dan berat mencapai Indonesia Merdeka. Tan Malaka berkeyakinan bahwa “Kemerdekaan Rakyat Hanyalah bisa diperoleh dengan DIDIKAN KERAKYATAN” menghadapi “Kekuasan Kaum Modal yang berdiri atas DIDIKAN YANG BERDASARKAN KEMODALAN”.
Jadi, usaha Tan Malaka secara aktif ikut merintis pendidikan kerakyatan adalah menyatu dan tidak terpisah dari usaha besar memperjuangkan kemerdekaan sejati Bangsa dan Rakyat
Untuk sekedar mengetahui latar-belakang mengapa Tan Malaka sebagai seorang pejuang besar dan revolusioner itu sadar dan dengan ikhlas terjun dalam dunia pendidikan pergerakan Islam seperti Sarekat Islam ? Tidak lain karena keyakinannya bahwa kekuatan pendorong pergerakan
Seluruh kekuatan Rakyat ini harus dihimpun dan disatukan untuk menumbangkan kolonialisme Belanda di Tanah Air kita. Persatuan ini harus di tempat di kawah candradimukanya perjuangan menumbangkan kolonialisme dan imperialisme. Inilah mengapa Tan Malaka pun tidak ragu-ragu dan secara ikhlas terjun dalam dunia pendidikan masyarakat Islam. Dalam lingkungan pendidikan Serikat Islam yang merupakan pergerakan rakyat yang hebat pada waktu itu. Jangan pula dilupakan bahwa usia Tan Malaka pada waktu itu masih sangat muda.
Memasuki ISI dari karya pendek Tan Malaka ini, dikemukakan oleh Tan Malaka TIGA TUJUAN pendidikan dan kerakyatan sebagai berikut :
1. Pendidikan ketrampilan/Ilmu Pengetahuan seperti : berhitung, menulis, ilmu bumi, bahasa dsb. Sebagai bekal dalam penghidupan nanti dalam masyarakat KEMODALAN.
2. Pendidikan bergaul/berorganisasi serta berdemokrasi untuk mengembangkan kepribadian yang tangguh, kepercayaan pada diri sendiri, harga diri dan cinta kepada rakyat miskin.
3. Pendidikan untuk selalu berorientasi ke bawah.
Si Kromo, si-Marhaen, si-Murba tanpa memandang kepercayaan agama, keyakinan dan kedudukan mereka, dalam hal ini termasuk golongan-golongan rakyat miskin lainnya.
Ketiga TUJUAN pendidikan kerakyatan tersebut telah dirintis oleh Tan Malaka dan para pemimpin Rakyat lainnya seperti Ki Hajar Dewantara, Muhammadiyah, pesantren-pesantren Nahdatul Ulama, SI dsb. Semua usaha, pengorbanan mereka itu tidak sedikit sahamnya dalam Pembangunan Bangsa/National Building dan dalam membangkitkan semangat perjuangan memerdekakan Rakyat
Akhir kata dikutip di bawah ini ucapan tokoh besar pergerakan kemerdekaan dan pemimpin besar Presiden Amerika Serikat ABRAHAM LINCOLN sebagai berikut :
“WE MUST FIRST KNOW WHAT WE ARE, WHERE WE ARE AND WHERE WE ARE GOING, BEFORE SAYING WHAT TO DO AND HOW TO DO IT”
”Pertama-tama harus diketahui Apa kita, dan Dimana Kita serta Kemana Kita akan pergi, sebelum mengatakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukanya”.
Penerbit,
Yayasan Massa, 1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar